Blog ini telah mengalami perubahan besar. Jika Anda tidak menemukan apa yang Anda cari di sini, maka silahkan Anda mencarinya di www.RumahCahaya.com

Keistimewaan Bulan Ramadhan dan Do'a-do'a pilihan

29 Agustus 2008

Marhaban yaa Ramadhan... insya Allah kita berjumpa lagi.

Postingan kali ini saya akan mengcopy paste sebuah e-mail dari salah Ustadz saya di Pesantren Virtual. Dimana subjeknya adalah " Keistimewaan Bulan Ramadhan dan Do'a-doa pilihan ". Saya yakin e-mail tersebut dikirim dalam rangka menyambut datangnya bulan Suci Ramadhan yang akan segera tiba, dan saya ingin membagi isi e-mail tersebut kepada para pengunjung blog saya, yang mudah-mudahan menjadi tambahan ilmu sebagai bekal untuk beribadah di bulan Suci Ramadhan nanti. Dan inilah isi dari e-mail tersebut.

Keistimewaan Bulan Ramadhan dan Doa-doa Pilihan

Bulan Ramadhan memiliki keutamaan dan keistimewaan yang besar. Semua amal soleh yang dilakukan pada bulan ini akan mendapat balasan lebih banyak dan lebih baik. Oleh karena itu kita sangat dianjurkan untuk memperbanyak amal kebajikan dan meninggalkan kemaksiatan. Diantara keutamaan dan keistimewaan bulan Ramadhan tersebut, disebutkan dalam beberapa riwayat:

1. Ramadhan adalah bulan penuh berkah, pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan pun dibelenggu. Pada bulan Ramadhan terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Rasulullah SAW bersabda:

قَدْ جَاءَكُمْ رَمَضَانُ شَهْرٌمُبَارَكٌ افْتَرَضَ اللهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فَيْهِ أبْوَابُ الْجَنَّةِ وَيُغْلَقُ فَيْهِ أبْوَابُ
الْجَحِيْمِ وَتُغَلًّ فَيْهَ الشَّيَاطَيْنُ فَيْهِ لَيْلَةٌ خَيْرٌ مِنْ ألْفِ شَهْرٍ
Telah datang Bulan Ramadhan, bulan penuh berkah, maka Allah mewajibkan kalian untuk berpuasa pada bulan itu, saat itu pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, para setan diikat dan pada bulan itu pula terdapat satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. (HR. Ahmad)

2. Allah SWT membebaskan penghuni neraka pada setiap malam bulan Ramadhan. Rasulullah SAW bersabda:

إذَا كَانَ أوَّلُ لَيْلَةٍ مِنْ شَهْرِرَمَضَانَ صُفِّدَتْ الشَّيَاطِيْنُ وَمَرَدَةُ الْجِنِّ وَغُلِّقَتْ أبْوَابُ النَّارِ فَلَمْ يُفْتَحْ مِنْهَا
بَابٌ وَفُتِّحَتْ أبْوَابُ الجَنَّةِ فَلَمْ يُغْلَقْ مِنْهَا بَابٌ وَيُنَادِيْ مُنَادٍ يَا بَاغِيَ الْخَيْرِ وَيَا بَاغِيَ الشَّرِّ أقْصِرْ
وَلِلَّهِ عُتَقَاءُ مِنَ النَّارِ وَذَلِكَ كُلُّ لَيْلَةٍ
Jika awal Ramadhan tiba, maka setan-­setan dan jin dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup, tidak ada satu pintu pun yang dibuka. Sedangkan pintu-pintu surga dibuka, dan tidak satu pintu pun yang ditutup. Lalu ada seruan (pada bulan Ramadhan); Wahai orang yang menginginkan kebaikan, datanglah. Wahai orang yang ingin kejahatan, tahanlah dirimu. Pada setiap malam Allah SWT memiliki orang-orang yang dibebaskan dari neraka. (HR Tirmidzi)

3. Puasa bulan Ramadhan adalah sebagai penebus dosa hingga datangnya bulan Ramadhan berikutya. Rasulullah SAW bersabda:

اَلصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمْعَةُ إلَى الْجُمْعَةِ وَرَمَضَاُن إلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاةٌ مَا بَيْنَهُنَّ إذَاجْتَنَبَ اْلكَبَائِرَ
Jarak antara shalat lima waktu, shalat jum’at dengan jum’at berikutnya dan puasa Ramadhan dengan Ramadhan berikutnya merupakan penebus dosa-­dosa yang ada diantaranya, apabila tidak melakukan dosa besar. (HR Muslim)

4. Puasa Ramadhan bisa menebus dosa-dosa yang telah lewat, dengan syarat puasanya ikhlas. Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إيْمَا نًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Barangsiapa berpuasa dibulan Ramadhan karena Iman dan mengharap pahala dari Allah maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (HR Bukhari dan Muslim)

5. Barangsiapa memberi buka orang yang puasa maka mendapat pahala sebanyak pahala orang puasa tersebut.

مَنْ فَطَرَ صَائِمًا كُتِبَ لَهُ مِثْلُ أجْرِ الصَّا ئِمِ لَا يَنْقُصَ مِنْ أجْرِ الصَّائِمِ شَيْئٌ
Barangsiapa memberi perbukaan (makanan atau minuman) kepada orang yang berpuasa, maka dia akan mendapat pahala seperti pahala orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi sedikitpun pahala orang yang berpuasa tersebut. (HR Ahmad)

6. Sedekah yang paling baik adalah pada bulan Ramadhan.

أيُّ الصَّدَقَةِ أفْضَلُ؟ قَالَ صَدَقَةٌ فَيْ رَمَضَانَ
Rasulullah SAW pemah ditanya; Sedekah apakah yang paling mulia? Beliau menjawab: “Yaitu sedekah dibulan Ramadhan.” (HR Tirmidzi)

7. Orang yang banyak beribadah (menghidupkan) bulan Ramadhan, maka dosa-­dosanya diampuni oleh Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إيْمَا نًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Barangsiapa beribadah (menghidupkan) bulan Ramadhan dengan iman dan mengharap pahala, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR Bukhari dan Muslim)

8. Doa orang yang berpuasa adalah mustajab Rasulullah SAW bersabda:

ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٍ ؛دَعْوَةُ الصَّائِمِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ
Ada tiga macam doa yang mustajab, yaitu doa orang yang sedang puasa, doa musafir dan doa orang yang teraniaya. (HR Baihaqi)

9. Puasa dan ِAl-Qur’an yang dibaca pada malam Ramadhan akan memberi syafaat kepada orang yang mengerjakannya kelak dihari kiamat. Rasulullah SAW bersabda:

اَلصُّيَامُ وَاْلقُرْآنُ يَشْفَعَانِ لِلْعَبْدِ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ يَقُوْلُ اَلصِّيَامُ أيْ رَبِّ مَنَعْتُهُُ الطَّعَامَ وَالشَّهَوَاتَ بِالنَّهَارِ
فَشَفِّعْنِى فَيْهِ وَيَقُوْلُ اْلقُرْآنُ مَنَعْتُهُ النَّوْمَ بِالَّيْلِ فَشَفِّعْنِي فِيْهِ قَالَ فَيُشَفِّعَانِ
Puasa dan Al-Qur’an akan memberikan syafaat seorang hamba pada hari kiamat. Puasa berkata: “Ya Rabbi, aku mencegahnya dari makan dan minum di siang hari”, ِAl-Qur’ an juga berkata: “Aku mencegahnya dari tidur dimalam hari, maka kami mohon syafaat buat dia.” Beliau bersabda: “Maka keduanya dibolehkan memberi syafaat.” (HR Ahmad)

10. Orang yang melaksanakan Umrah pada bulan Ramadhan maka mendapat pahala seperti melakukan Haji. Rasulullah SAW bersabda:

فَإِنَّ عُمْرَةَ فِيْ رَمَضَانَ حَجَّةٌ
Sesungguhnya umrah dibulan Ramadhan sama dengan pahala haji. (HR Bukhari)

Doa-Doa Bulan Ramadhan

Bulan Ramadhan adalah bulan mulia, penuh berkah dan mustajab, maka kita sangat dianjurkan banyak berdoa. Diantara doa-doa penting dibaca pada bulan Ramadhan adalah:

1. Doa Bulan Rajab dan Sya'ban Menyambut Ramadhan:

اَللَّهُمَّ باَرِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْناَ رَمَضَانَ
"Ya Allah, berkahilah kami dibulan Rajab dan Sya'ban dan pertemukan kami dengan bulan Ramadhan." (HR Ahmad)

2. Doa Lailatul Qadr:

اَللَّهُمَّ إنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيْمٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فاَعْفُ عَنَّا
Ya Allah, Sesungguhnya Engkau Dzat Maha Pengampun lagi Maha Pemurah, senang pada ampunan, maka ampunilah kami, wahai Dzat yang Maha Pemurah. (HR Tirmidzi)

3. Doa Shalat Witir:

سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّْوْسِ
Maha Suci Engkau penguasa yang memiliki kesucian. (HR Nasai)

سُبُّوْحٌ قُدُّْوْسٌ رَبُّنَا وَرَبُّ الْمَلائِكَةِ وَالرُّوْحِ
Maha Suci Engkau Dzat yang memiliki kesucian, Tuhannya para Malaikat dan Ruh. (HR Daruquthni)

4. Menjelang Berbuka Sebaiknya Membaca doa:

أشْهَدُ أنْ لاَإلَهَ إلاَّ اللهُ أسْتَغْفِرُ اللهُ أسْألُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنَ النَّارِ
Saya bersaksi tidak ada Tuhan Selain Allah, Saya mohon ampun kepada Allah, Saya mohon Ridha-Mu, Surga­Mu dan selamatkanlah saya dari neraka." Mu dan selamatkanlah saya dari neraka.

5. Doa Buka Puasa

اَللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أفْطَرْتُ ذَهَبَ الظَّمَاءُ وَابْتَلَّتْ العُرُوْقُ وَثَبَتَ اْلأجْرُ إنْ شَاءَ اللهُ
Ya Allah, Aku berpuasa hanya untuk-­Mu dan dengan rizki-Mu aku berbuka. Hilanglah rasa haus, tenggorakan menjadi basah, semoga pahala ditetapkan, insya Allah." (HR Abu Dawud)

6. Jika Berbuka di Tempat Saudara dianjurkan mengucapkan:

أفْطَرَ عِنْدَكُمْ الصَّائِمُوْنَ وَأَكَلَ طَعَامَكُمْ اْلأبْرَارَ وَصَلَّتْ عَلَيْكُمْ الْمَلاَئْكَةُ
Telah berbuka di tempatmu orang-orang yang puasa. Orang-orang baik memakan makanan kalian, dan para malaikat mendoakan kalian." (HR Abu Dawud)

KH A Nuril Huda
Ketua PP Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU)

Semoga bermanfaat...!

Read more...

"Amanah" Salah Satu Modal Utama Untuk Meraih Sukses

16 Agustus 2008

Banyak sekali faktor untuk meraih sukses, baik untuk meraih sukses di dunia ini atau di akhirat kelak. Salah satu faktor untuk meraih sukses tersebut adalah adanya sifat Amanah atau dapat dipercaya.

Di sini saya tidak akan membahas pentingnya sifat amanah tersebut dalam ruang lingkup yang lebih luas, tetapi akan mengkhususkan pokok bahasan tersebut yang berkenaan dengan dunia entrepreneur atau wirausaha.

Coba kita perhatikan di kehidupan sekitar kita. Banyak orang yang mempunyai keinginan serta kemampuan untuk bisa membuka suatu usaha, tetapi tidak pernah ada cukup modal untuk mewujudkan keinginannya tersebut. Bukannya mereka tidak pernah berusaha untuk meminjam modal kesana kemari, tapi mereka sudah merasa buntu dan putus asa karena upayanya untuk meminjam modal terhalang dengan berbagai kendala. Ada yang harus mempunyai jaminan sertifikat tanah, rumah, kendaraan, surat-surat penting yang lain, dan sebagainya, sedangkan kebanyakan di antara mereka tidak memilikinya.

Padahal kalau kita perhatikan lagi, banyak sekali orang-orang yang mempunyai cukup banyak uang(calon investor) mencari orang-orang yang mempunyai kemauan dan kemampuan untuk berusaha, supaya ia bisa mempercayakan uangnya tersebut untuk dikelola dalam suatu bidang usaha yang kemudian untungnya bisa mereka bagi berdasarkan kesepakatan dalam surat perjanjian.

Tapi sayang sepertinya mereka tidak pernah ketemu ya...? padahal kan mereka saling mencari dan saling membutuhkan.

Ya.., itulah hal yang memang teramat disayangkan. Seandainya mereka saling bertemu serta membuat kesepakatan untuk bekerja sama dam suatu usaha, mungkin di Republik Indonesia tercinta ini tidak akan terlalu banyak pengangguran, serta kesejahteraan rakyatnya bisa lebih baik dan merata.

Jadi salah satu masalah tidak adanya pertemuan dan kesepakatan tersebut tidak lain adalah karena adanya ketakutan-ketakutan dari orang-orang yang mempunyai uang (calon investor) akan ketidak jujuran serta khianatnya orang-orang yang dipercaya untuk menjalankan usahanya. Sudah sering kan kita mendengar kejadian orang-orang yang telah dipercaya oleh orang yang mempunyai uang untuk menjalankan suatu usaha, tetapi bukannya berterimakasih telah dibantu dalam permodalan, malah uang yang didapat dipakai untuk berpoya-poya atau keuntungan yang diperoleh tidak diberikan kepada si pemilik uang/modal tersebut.

Seandainya sifat amanah atau bisa dipercaya tertanam pada diri orang yang menjalankan usaha itu, maka semakin banyaklah orang-orang yang mempunyai modal/investor yang akan mempercayakan uangnya untuk mereka kelola sehingga mereka pun bisa meraih sukses bersama-sama. Tetapi karena terlalu banyak orang-orang yang biasa berkhianat dalam menjalankan usaha, maka seperti realita sekartang inilah yang terjadi, yaitu hilangnya kepercayaan. Padahal masih banyak juga orang-orang yang amanah, tetapi terkadang mereka juga kena imbasnya dan dicurigai sebagai orang-orang yang dikhawatirkan bisa berkhianat/tidak amanah.

Mari kita berusaha untuk menjadi orang yang amanah... karena sifat khianat sama sekali tidaklah menguntungkan, yang akibat buruknya bisa terjadi di dunia ini seperti; hilangnya kepercayaan dari orang lain dan sebagainya. Belum lagi jika terlambat untuk meminta maaf serta bertobat, maka pedihnya balasan di akhirat kelak tidak dapat kita bayangkan.

Banyak kejadian terhadap orang-orang yang tidak mempunyai sifat amanah atau pengkhianat telah kita dengar, dan di sini saya akan memberikan contoh nyata yang terjadi dalam kehidupan saya sendiri, yang entah benar akibat dari pengkhianatan tersebut atau memang merupakan "peristiwa kebetulan" yang terjadi berulang-ulang.

Pernah ada beberapa kejadian terhadap beberapa orang yang telah saya beri kepercayaan untuk menjalankan usaha, dll. tetapi mereka melanggar kepercayaan tersebut, dan "sekali lagi" apakah ini memang akibat perbuatan tersebut atau hanya kebetulan semata. Inilah kejadiannya:

  • Ada orang yang semakin bermasalah dalam usahanya serta banyak hutang kepada pengusaha lain.
  • Yang rumah kontrakan beserta pakaian-pakaiannya tidak ada yang tersisa karena kebakaran.
  • Ada yang bertabrakan di jalan raya dengan kendaraan roda empat sewaktu ia mengendarai sepeda motor, sehingga sepeda motor hasil pinjaman dari tetangganya rusak berat dan harus diganti, dan ia sendiri dirawat di rumah sakit serta memerlukan waktu berbulan-bulan untuk bisa bangkit dari tempat tidurnya.
  • Ada lagi kejadian kebakaran; sampai rumah, surat-surat penting dan sebagian barang-barang berharganya habis dilalap api.
Terlepas dari apakah itu merupakan akibat dari perbuatan mereka atau hanya kebetulan, tetapi alangkah baiknya jika hal tersebut kita jadikan sebagai sebuah pelajaran.

Semoga bermanfaat....!

Read more...

Belajar serta Merasa Malu dengan SpongeBob.

14 Agustus 2008

SpongeBob SquarePants. Judul film kartun yang sudah tidak asing lagi bukan...??

Kadang-kadang kita melihat film kartun tersebut di televisi secara tidak sengaja, misalnya di saat menemani adik atau anak kita yang sedang asyik menontonnya.

Dalam film kartun tersebut, SpongeBob sebagai pemain kartun utamanya digambarkan sebagai tokoh yang sangat lucu dan seringkali berbuat jail. Tapi sebenarnya kalau kita perhatikan, ada banyak pelajaran berharga yang bisa kita ambil darinya (pintar juga ya.. sang skenario film kartun tsb?).

SpongeBob adalah tokoh kartun yang polos, lugu, serta mempunyai sifat yang selalu berprasangka baik sama orang lain (maksudnya: sama tokoh kartun lain), sekalipun orang lain tersebut selalu berbuat curang dan selalu mengerjainya.

Squitwort contohnya, ia adalah seorang teman dan tetangganya yang sangat egois. Seringkali untuk kepentingannya sendiri ia berani mengorbankan orang lain termasuk SpongeBob. Habis-habisan SpongeBob ia kerjai dan dengan berbagai macam cara pula, sampai kita sendiri yang menonton sering dibikin gemas dengan ulahnya tersebut. Tapi, apapun perbuatan Squitwort sama SpongeBob ini.., karena keluguan dan kepolosan serta sifat baik sangkanya, SpongeBob tidak pernah merasa ada yang ngerjain atau merasa dicurangi, malah selalu berusaha untuk memberikan pertolongan terbaiknya pada tetangganya tersebut... yaa itulah SpongeBob.

Ia, SpongeBob... juga seorang yang senang bergaul dan berteman dengan siapa saja. Kadang jika ada salah seorang temannya meninggalkan dirinya atau sudah tidak mau berteman lagi dengannya, maka ia akan merasa begitu sedih dan benar-benar merasa kehilangan.

Ah.. mungkin masih banyak pelajaran yang bisa kita ambil darinya yang tidak bisa dituliskan di sini. Yaa.. pelajaran bagi kita manusia yang benar-benar berada di kehidupan yang nyata, yang terkadang saya merasa malu dan juga merasa sedih jika memikirkan hal tersebut.

Coba kita lihat diri kita, lingkungan kita, masyarakat di negara kita, termasuk para pemimpin. Apakah sikap dan kepribadian kita sebagai manusia, selama ini bisa lebih baik dari SpongeBob yang hanya seorang tokoh kartun? atau... jangan-jangan justru sikap kita jauh lebih buruk darinya.

Ataukah mungkin sikap dan kepribadian kita lebih cenderung dekat, atau malahan persis dengan tokoh kartun yang bernama Squitwort. Kita Egois, selalu berburuk sangka, selalu merasa pintar, tidak merasa sedih dengan kehilangan teman, yang terkadang... teman-teman kita dikorbankan demi kepentingan-kepentingan kita.

Maaf..., saya bukan menggurui...! Tetapi hanya ingin memetik serta mengambil pelajaran dari seorang tokoh film kartun kesukaan adik-adik dan anak-anak kita yaitu SpongeBob, terlepas dari kejailan-kejailan serta kekurangan-kekurangannya sebagai tokoh film kartun ciptaan manusia.

Semoga bermanfaat...!


Read more...

Belajar Bersabar dan Bersyukur

07 Agustus 2008

Suatu ketika saya berada di halaman rumah orang tua saya di wilayah Bandung Timur, di pinggiran jalan yang menghubungkan antara dua kota kecil yang bernama Cicalengka dan Majalaya.

Tidak ada kejadian yang istimewa saat itu, hanyalah sebuah kenangan dan pengalaman yang cukup membekas di hati jika saya mengingat saat-saat tersebut.

Ada seorang lelaki yang berjalan kaki dari sebuah pelosok desa atau kampung untuk menjajakan seikat barang dagangan.

Berkilo-kilo meter jarak tempuh yang dilewatinya, dan rupanya belum ada seorang pun yang membeli dagangannya.

Bukan..., bukanlah barang dagangan yang mahal harganya, yang darinya ia bisa memperoleh banyak keuntungan. Tetapi hanyalah kumpulan dari bilahan-bilahan batang bambu untuk pagar rumah penduduk yang ia jual, serta jarang pula orang yang membutuhkannya. Dan tidak ada yang ia cari, kecuali untuk sekedar meraih sedikit untung yang bisa ia bawa pulang untuk menyambung kebutuhan hidupnya beserta keluarganya jika barang dagangannya tersebut laku terjual.

Ia juga bukanlah seorang lelaki yang masih muda serta kekar badannya, tetapi hanyalah seorang lelaki tua. Ya.., hanyalah seorang lelaki tua yang di kehidupan tuanya tersebut nasibnya tidaklah seberuntung orang-orang lain di sekitarnya.

Entahlah.. dengan anak-anaknya, mungkin nasibnya juga tidaklah jauh berbeda, sehingga belum bisa memberikan kehidupan yang layak bagi orang tuanya.

Kejadian tersebut bukanlah sekali, tapi berkali-kali saya atau kita melihat hal dan kejadian yang serupa.

Masih beruntung keadaan kita jika di bandingkan dengan keadaan mereka. Berjuta-juta orang seperti mereka, bahkan tidak sedikit yang lebih parah lagi keadaannya dari mereka, yang jangankan memikirkan untuk bisa chatting ataupun browsing, untuk makan sekali dalam sehari saja mereka sudah susah.

Sudah sepantasnya bila kita belajar untuk bersyukur... karena kehidupan kita bisa lebih baik daripada kehidupan mereka, walaupun mungkin kita sendiri juga cukup kewalahan menyiasati kehidupan di zaman sekarang yang segala sesuatu serba mahal..., yang dengannya juga kita mesti belajar untuk bersabar....

Semoga bermanfaat...!




Read more...

Berwiraswasta. Kenapa Gengsi?

02 Agustus 2008


Pernah di suatu saat, saya mencoba melamar ke sebuah perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa. Saya sebenarnya hanya beberapa kali saja untuk mencoba melamar kerja pada beberapa perusahaan, karena hati ini tidak begitu tertarik untuk bekerja di perusahaan milik orang lain. Bukan karena gengsi, tapi karena keterikatan dengan peraturan perusahaan, seperti jam kerja dan lain-lain yang membuat saya mempunyai pikiran dan perasaan seperti itu.

Memang semestinya saat itu saya gembira, karena dari test lapangan yang saya lakukan, saya termasuk di antara salah satu orang yang lulus test, dan saya pun secara resmi diterima bekerja di sana, serta tinggal mengikuti training yang akan dilaksanakan di hari berikutnya. Tapi..., begitu pulang setelah lulus dari test tersebut, sambil naik angkutan kota saya langsung mengucapkan “selamat tinggal” kepada perusahaan dan karyawan yang telah men “test” saya, walaupun hanya dalam hati. Dan uang saku yang ditawarkan untuk ongkos transport pun tidak saya ambil karena sudah ada niatan untuk mengucap “selamat tinggal” tersebut, walaupun ada rasa haru karena harus berpisah dengan para karyawan tadi, walaupun sebenarnya kami belum lama saling mengenal.

Menjadi pekerja adalah hal yang sangat mulia jika... niat, cara, serta tujuan dari pekerjaan tersebut juga mulia. Saya pun tidak meremehkan seorang pekerja, tidak menganggap seorang pekerja lebih rendah dari seorang pengusaha/seorang yang berwiraswasta, apalagi istri saya pun seorang pekerja kesehatan yang bekerja di instansi miliknya pemerintah, dan saya pun ikut menikmati hasil kerjanya tersebut. Tapi untuk saya sendiri, mungkin jalan hidup saya tidak atau mungkin belum saatnya menjadi “pekerja” itu.

Tapi yang namanya manusia, tentu banyak yang sependapat dan banyak juga yang sebaliknya. Termasuk ada salah seorang pelamar kerja waktu itu.. yang melecehkan seseorang yang berwiraswasta. Ia bilang “ Se-enak-enaknya seseorang yang hidup berwiraswasta, tetep saja pandangan masyarakat kebanyakan menganggapnya rendah jika dibandingkan dengan seorang pekerja, saya gengsi... apalagi masyarakat bilang, aahh...wiraswasta. Jadi menurut saya mendingan jadi seorang pekerja”, katanya. Saya tidak heran, karena memang di zaman sekarang masih saja banyak orang menganggap rendah seseorang hanya karena embel-embel “wiraswasta”nya itu. Tapi memang itulah relita kehidupan bagi sebagian masyarakat kita di negara Republik Indonesia tercinta ini.

Jika saja sang pelamar kerja yang tadi disebut di atas mengetahui tentang apa yang akan saya utarakan berikut, mungkin akan malu sendiri akibat dari ucapannya tersebut.

Kenapa..? Karena disaat ia melamar kerja pada perusahaan milik swasta tersebut, sebenarnya ia sedang melamar pada perusahaan miliknya seseorang yang ber”wiraswasta”. Iya..kan..? Para perintis, pendiri, dan pemilik perusahaan, pada umumnya adalah orang-orang yang berwirausaha, baik itu perusahaan kecil maupun besar, dan mereka adalah orang-orang yang berhasil dalam usahanya, yang di saat-saat tertentu membuka lowongan kerja bagi orang lain untuk dijadikan sebagai tenaga kerja di perusahaannya. Terkecuali jika perusahaan itu didirikan oleh negara atau pemerintah mungkin akan lain ceritanya.

Jadi untuk seseorang yang berwiraswasta..., jangan malu dengan identitas Anda. Mungkin sekarang Anda punya usaha dan Anda sendiri sebagai tenaga kerjanya. Tapi jika usaha Anda semakin berkembang dan berhasil, bukan sesuatu yang mustahil jika Anda mempunyai sebuah atau beberapa tempat usaha/perusahaan... dimana belum tentu Anda sendiri yang bekerja untuknya, tapi Anda hanya mengelola atau cukup menjadi investor baginya. Dan... Anda pun akan membutuhkan orang lain untuk menjadi tenaga kerja di perusahaan anda, yaitu seorang atau beberapa orang “ PEKERJA “

Semoga bermanfaat...!

Read more...

About This Blog

About This Blog

  © Blogger template Columnus by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP