Anne Ahira. Tak kenal maka tak sayang
29 Juni 2008
Ya, hal seperti di atas memang sudah biasa dalam kehidupan manusia, ada yang suka dan ada yang benci. Tapi untuk menyukai dan membenci seseorang tentunya harus berdasarkan alasan yang kuat, bukan sekedar zhan atau sangkaan saja, karena yang timbul malah bisa menjadi fitnah yang tentunya tidak menyenangkan. Tapi untunglah Anne Ahira, seorang yang masih muda tetapi mempunyai kesiapan mental dan kematangan berpikir yang luar biasa, beliau tidak menjadikan hal tersebut sebagai sesuatu yang sangat mengganggu dirinya, malah mungkin sikap tenangnya membuat hati orang-orang yang hasud/iri terhadap dirinya tersebut semakin "panas membara dan semakin gelisah"
Saya di sini bukan membela mati-matian Anne Ahira, atau bukan karena beliau adalah guru bagi saya, tapi sekedar meluruskan persepsi orang-orang yang belum mengenalnya, atau baru mengenal sekilas tapi sudah berprasangka yang lain-lain kepadanya, dan saya di sini menggambarkan Anne Ahira apa adanya.
Anne ahira. Sebelum saya mengenal beliau, namanya telah lama saya dengar, dan saya pernah menyangka ia adalah seseorang yang berkewarganegaraan Jepang karena nama Ahiranya kedengaran agak berbau Jepang, padahal belum tentu di negeri Sakura itu ada orang yang namanya Ahira ya..?
Di akhir tahun 2007-an saya lagi menonton sebuah acara TV, kebetulan di acara TV tersebut diadakan layanan chatting ataupun iklan melalui sms. Justru di chattingan bukan di iklannya, saya membaca sms yang menawarkan peluang usaha yang bisa dikerjakan di rumah, dan katanya bersama Anne Ahira. Orang yang sms tersebut juga meninggalkan sebuah alamat situs yang bisa dikunjungi untuk peluang usaha tersebut.
Hmm.., saya tentunya penasaran, apalagi nama Anne ahira rasanya sudah tidak asing bagi saya, dan yang tergambar waktu itu ia adalah seorang pengusaha biasa dan juga seorang motivator, karena saya memang belum benar-benar mengenalnya.
Kebetulan saat itu istri saya rajin mengumpulkan informasi-informasi menarik dari internet. Sepulang kerja dari Posyandu desa atau dari Puskesmas (karena kebetulan seorang bidan PNS) biasanya ia mampir ke warnet terdekat dari tempatnya bekerja, karena waktu itu kami belum memasang instalasi internet di rumah sendiri seperti sekarang. Hal tersebut tentunya saya manfaatkan untuk mengirim sms kepada istri, supaya membuka alamat situs yang saya dapat dari cahattingan di televisi tadi. Sampai di warnet, alamat situs tersebut dibuka oleh istri saya, dan sepulangnya ke rumah ia bercerita tentang peluang usaha di internet yang dibimbing oleh Anne Ahira melalui pembelajaran tentang Internet Marketing yang modul nya bisa diakses lewat internet. Saya dan isteri berfikir memang menarik juga, tapi apakah betul atau memang hanya sebuah penipuan, atau mungkin Multi Level Marketing? Tapi kami berfikir.. jika kami mencoba peluang tersebut dan ternyata benar-benar sebuah peluang usaha tentu itu sebuah keuntungan, tapi jika bukan peluang usaha..??? Ya, sudahlah kami ambil keputusan waktu itu untuk coba-coba, dan berharap semoga keputusan kami benar dan baik bagi kami. Bukankah ada pepatah " salah karena mencoba berbuat sesuatu kebaikan itu lebih baik, daripada tidak salah karena tidak mencoba berbuat suatu yang baik ".
Kami pun melalui istri saya, mulailah mendaftar menjadi "muridnya" Anne Ahira. Di bulan pertama, modul-modul pembelajaran yang kami peroleh ternyata sudah mulai membuka wawasan kami mengenai apa itu internet dan peluang apa yang bisa diperoleh di internet, dan kami semakin tertarik. Tapi disamping itu kami pun belum benar-benar percaya sepenuhnya kepada Anne ahira, apalagi di internet kami membaca tulisan orang lain yang menjelek-jelekkan namanya dan katanya kecewa dengannya. Tapi di sela-sela keraguan tersebut, kami mencoba lagi untuk belajar di bulan berikutnya, dengan pertimbangan, seandainya di bulan kedua kami tidak memperoleh kemajuan, maka kami akan berhenti. Dan ternyata sampai sekarang di bulan ke 7 (tujuh) kami masih bergabung menjadi murid beliau.
Mungkin karena ada ungkapan lain juga "Tak Kenal, maka tak sayang". Karena semakin lama kami belajar bersamanya dan semakin mengenalnya, kami semakin menyukainya. Wawasan kami mengenai Internet dan dunia marketingnya dari waktu ke waktu semakin terbuka lebar. Ya kehendak ALLAH-lah yang membuat kami demikian, melalui perantaraan-perantaraan makhluk-Nya termasuk Anne Ahira di antaranya.
Ibu Guru, itu sebutan kami baginya. Ia mengajar, dan membimbing kami dari waktu ke waktu. bukan cuma mengajar dan membimbing, tapi kami diharuskan mempraktekkan ilmu yang kami dapat di saat kami baru memperolehnya. Jadi prinsipnya setelah menerima pelajaran, kami harus langsung praktek, praktek, praktek, praktek, dan praktek.
Ya, sekali lagi saya ungkapakan mengenai Anne ahira apa adanya. Bukan MLM, walau ia menyebut murid-muridnya atau yang ikut pembelajaran darinya dengan sebutan member. Bukan MLM, walau ia menjual produk pembelajarannya dan membagi sebagian keuntungannya kepada murid-muridnya yang ikut menjual produk pembelajaran internet marketingnya. Karena walaupun ia menjual produk berupa pembelajaran internet marketing, itu bagi kami murid-muridnya hanya merupakan usaha sampingan saja, karena kami sebagai murid-muridnya mendapatkan berbagai peluang yang jauh lebih besar di internet, yang tentunya kami dapatkan caranya di modul-modul pembelajarannya, seperti misalnya bagaimana dapat penghasilan dari iklan di google adsense, affiliate marketing, yaitu kerjasama dengan perusahaan lain di internet dengan cara memasang iklan perusahaan tersebut si situs kami dan kami bisa dapat penghasilan darinya. Atau apakah dari menjual produk-produk kami sendiri, dan sebagainya, pokoknya sangat banyak dari itu peluang yang kami peroleh.
Alhamdulillah Ya.. ALLAH, terimakasih Anne Ahira, Ibu guruku, ibu guru kami. Melalui ibu guru, ALLAH bukakan jalan bagi kami. kami bisa mengenal lebih jauh apa itu internet, internet marketing, bisa membikin desain web sendiri, bisa memperoleh peluang-peluang besar beserta cara memperoleh peluang tersebut untuk bisa menghasilkan uang di internet, dan sebagainya. Yang semoga dengannya kami dapat menjadikannya bekal untuk beribadah, dan dengannya kami bisa bersyukur kepada-NYA. Aamiin.
"Khairunnaas.. anfauhum lin Naas.. (Sebaik-baik manusia ialah mereka yang bisa memberikan manfaat kepada manusia lainnya)"