"Amanah" Salah Satu Modal Utama Untuk Meraih Sukses
16 Agustus 2008
Banyak sekali faktor untuk meraih sukses, baik untuk meraih sukses di dunia ini atau di akhirat kelak. Salah satu faktor untuk meraih sukses tersebut adalah adanya sifat Amanah atau dapat dipercaya.
Di sini saya tidak akan membahas pentingnya sifat amanah tersebut dalam ruang lingkup yang lebih luas, tetapi akan mengkhususkan pokok bahasan tersebut yang berkenaan dengan dunia entrepreneur atau wirausaha.
Coba kita perhatikan di kehidupan sekitar kita. Banyak orang yang mempunyai keinginan serta kemampuan untuk bisa membuka suatu usaha, tetapi tidak pernah ada cukup modal untuk mewujudkan keinginannya tersebut. Bukannya mereka tidak pernah berusaha untuk meminjam modal kesana kemari, tapi mereka sudah merasa buntu dan putus asa karena upayanya untuk meminjam modal terhalang dengan berbagai kendala. Ada yang harus mempunyai jaminan sertifikat tanah, rumah, kendaraan, surat-surat penting yang lain, dan sebagainya, sedangkan kebanyakan di antara mereka tidak memilikinya.
Padahal kalau kita perhatikan lagi, banyak sekali orang-orang yang mempunyai cukup banyak uang(calon investor) mencari orang-orang yang mempunyai kemauan dan kemampuan untuk berusaha, supaya ia bisa mempercayakan uangnya tersebut untuk dikelola dalam suatu bidang usaha yang kemudian untungnya bisa mereka bagi berdasarkan kesepakatan dalam surat perjanjian.
Tapi sayang sepertinya mereka tidak pernah ketemu ya...? padahal kan mereka saling mencari dan saling membutuhkan.
Ya.., itulah hal yang memang teramat disayangkan. Seandainya mereka saling bertemu serta membuat kesepakatan untuk bekerja sama dam suatu usaha, mungkin di Republik Indonesia tercinta ini tidak akan terlalu banyak pengangguran, serta kesejahteraan rakyatnya bisa lebih baik dan merata.
Jadi salah satu masalah tidak adanya pertemuan dan kesepakatan tersebut tidak lain adalah karena adanya ketakutan-ketakutan dari orang-orang yang mempunyai uang (calon investor) akan ketidak jujuran serta khianatnya orang-orang yang dipercaya untuk menjalankan usahanya. Sudah sering kan kita mendengar kejadian orang-orang yang telah dipercaya oleh orang yang mempunyai uang untuk menjalankan suatu usaha, tetapi bukannya berterimakasih telah dibantu dalam permodalan, malah uang yang didapat dipakai untuk berpoya-poya atau keuntungan yang diperoleh tidak diberikan kepada si pemilik uang/modal tersebut.
Seandainya sifat amanah atau bisa dipercaya tertanam pada diri orang yang menjalankan usaha itu, maka semakin banyaklah orang-orang yang mempunyai modal/investor yang akan mempercayakan uangnya untuk mereka kelola sehingga mereka pun bisa meraih sukses bersama-sama. Tetapi karena terlalu banyak orang-orang yang biasa berkhianat dalam menjalankan usaha, maka seperti realita sekartang inilah yang terjadi, yaitu hilangnya kepercayaan. Padahal masih banyak juga orang-orang yang amanah, tetapi terkadang mereka juga kena imbasnya dan dicurigai sebagai orang-orang yang dikhawatirkan bisa berkhianat/tidak amanah.
Mari kita berusaha untuk menjadi orang yang amanah... karena sifat khianat sama sekali tidaklah menguntungkan, yang akibat buruknya bisa terjadi di dunia ini seperti; hilangnya kepercayaan dari orang lain dan sebagainya. Belum lagi jika terlambat untuk meminta maaf serta bertobat, maka pedihnya balasan di akhirat kelak tidak dapat kita bayangkan.
Banyak kejadian terhadap orang-orang yang tidak mempunyai sifat amanah atau pengkhianat telah kita dengar, dan di sini saya akan memberikan contoh nyata yang terjadi dalam kehidupan saya sendiri, yang entah benar akibat dari pengkhianatan tersebut atau memang merupakan "peristiwa kebetulan" yang terjadi berulang-ulang.
Pernah ada beberapa kejadian terhadap beberapa orang yang telah saya beri kepercayaan untuk menjalankan usaha, dll. tetapi mereka melanggar kepercayaan tersebut, dan "sekali lagi" apakah ini memang akibat perbuatan tersebut atau hanya kebetulan semata. Inilah kejadiannya:
Semoga bermanfaat....!
Di sini saya tidak akan membahas pentingnya sifat amanah tersebut dalam ruang lingkup yang lebih luas, tetapi akan mengkhususkan pokok bahasan tersebut yang berkenaan dengan dunia entrepreneur atau wirausaha.
Coba kita perhatikan di kehidupan sekitar kita. Banyak orang yang mempunyai keinginan serta kemampuan untuk bisa membuka suatu usaha, tetapi tidak pernah ada cukup modal untuk mewujudkan keinginannya tersebut. Bukannya mereka tidak pernah berusaha untuk meminjam modal kesana kemari, tapi mereka sudah merasa buntu dan putus asa karena upayanya untuk meminjam modal terhalang dengan berbagai kendala. Ada yang harus mempunyai jaminan sertifikat tanah, rumah, kendaraan, surat-surat penting yang lain, dan sebagainya, sedangkan kebanyakan di antara mereka tidak memilikinya.
Padahal kalau kita perhatikan lagi, banyak sekali orang-orang yang mempunyai cukup banyak uang(calon investor) mencari orang-orang yang mempunyai kemauan dan kemampuan untuk berusaha, supaya ia bisa mempercayakan uangnya tersebut untuk dikelola dalam suatu bidang usaha yang kemudian untungnya bisa mereka bagi berdasarkan kesepakatan dalam surat perjanjian.
Tapi sayang sepertinya mereka tidak pernah ketemu ya...? padahal kan mereka saling mencari dan saling membutuhkan.
Ya.., itulah hal yang memang teramat disayangkan. Seandainya mereka saling bertemu serta membuat kesepakatan untuk bekerja sama dam suatu usaha, mungkin di Republik Indonesia tercinta ini tidak akan terlalu banyak pengangguran, serta kesejahteraan rakyatnya bisa lebih baik dan merata.
Jadi salah satu masalah tidak adanya pertemuan dan kesepakatan tersebut tidak lain adalah karena adanya ketakutan-ketakutan dari orang-orang yang mempunyai uang (calon investor) akan ketidak jujuran serta khianatnya orang-orang yang dipercaya untuk menjalankan usahanya. Sudah sering kan kita mendengar kejadian orang-orang yang telah dipercaya oleh orang yang mempunyai uang untuk menjalankan suatu usaha, tetapi bukannya berterimakasih telah dibantu dalam permodalan, malah uang yang didapat dipakai untuk berpoya-poya atau keuntungan yang diperoleh tidak diberikan kepada si pemilik uang/modal tersebut.
Seandainya sifat amanah atau bisa dipercaya tertanam pada diri orang yang menjalankan usaha itu, maka semakin banyaklah orang-orang yang mempunyai modal/investor yang akan mempercayakan uangnya untuk mereka kelola sehingga mereka pun bisa meraih sukses bersama-sama. Tetapi karena terlalu banyak orang-orang yang biasa berkhianat dalam menjalankan usaha, maka seperti realita sekartang inilah yang terjadi, yaitu hilangnya kepercayaan. Padahal masih banyak juga orang-orang yang amanah, tetapi terkadang mereka juga kena imbasnya dan dicurigai sebagai orang-orang yang dikhawatirkan bisa berkhianat/tidak amanah.
Mari kita berusaha untuk menjadi orang yang amanah... karena sifat khianat sama sekali tidaklah menguntungkan, yang akibat buruknya bisa terjadi di dunia ini seperti; hilangnya kepercayaan dari orang lain dan sebagainya. Belum lagi jika terlambat untuk meminta maaf serta bertobat, maka pedihnya balasan di akhirat kelak tidak dapat kita bayangkan.
Banyak kejadian terhadap orang-orang yang tidak mempunyai sifat amanah atau pengkhianat telah kita dengar, dan di sini saya akan memberikan contoh nyata yang terjadi dalam kehidupan saya sendiri, yang entah benar akibat dari pengkhianatan tersebut atau memang merupakan "peristiwa kebetulan" yang terjadi berulang-ulang.
Pernah ada beberapa kejadian terhadap beberapa orang yang telah saya beri kepercayaan untuk menjalankan usaha, dll. tetapi mereka melanggar kepercayaan tersebut, dan "sekali lagi" apakah ini memang akibat perbuatan tersebut atau hanya kebetulan semata. Inilah kejadiannya:
- Ada orang yang semakin bermasalah dalam usahanya serta banyak hutang kepada pengusaha lain.
- Yang rumah kontrakan beserta pakaian-pakaiannya tidak ada yang tersisa karena kebakaran.
- Ada yang bertabrakan di jalan raya dengan kendaraan roda empat sewaktu ia mengendarai sepeda motor, sehingga sepeda motor hasil pinjaman dari tetangganya rusak berat dan harus diganti, dan ia sendiri dirawat di rumah sakit serta memerlukan waktu berbulan-bulan untuk bisa bangkit dari tempat tidurnya.
- Ada lagi kejadian kebakaran; sampai rumah, surat-surat penting dan sebagian barang-barang berharganya habis dilalap api.
Semoga bermanfaat....!
0 komentar:
Posting Komentar