Blog ini telah mengalami perubahan besar. Jika Anda tidak menemukan apa yang Anda cari di sini, maka silahkan Anda mencarinya di www.RumahCahaya.com

Memelihara Konsumen

10 Juli 2008

Pernahkah Anda masuk ke sebuah toko, dan waktu Anda keluar dari toko tersebut, Anda merasa kesal terhadap cara dan sikap pemilik atau pelayan toko tersebut, sehingga dengan wajah cemberut, Anda pun menggerutu di dalam hati, "Ah.. kapok saya belanja lagi di toko ini, sudah datang dipelototi dari atas hingga bawah kayak memolototi pengemis, mana harga mahal, kasar lagi, ....... hrtrwgjfgmnklkpuifbbxgxg........"

Atau mungkin sebaliknya, Anda masuk ke sebuah toko, Anda betah berada di toko tersebut, dan begitu keluar, Anda pun tersenyum dan bergumam di dalam hati, " Hmm.. kapan-kapan jika saya perlu sesuatu, saya akan datang lagi ah ke toko ini.., selain harganya murah, pelayanannya juga memuaskan "

Tapi saya yakin, bukan sekali atau dua kali Anda mengalami pengalaman seperti tersebut di atas, tapi berulang dan berulang kali.


Kenapa hal tersebut bisa sampai terjadi?

Mungkin karena watak dari pelayan atau pemilik toko tersebut sudah seperti itu dari sananya, atau mungkin lagi dalam kondisi marah, sedih, kesal terhadap seseorang, dan sebagainya.

Ok,.. itu adalah pengalaman kita sebagai konsumen. Bagaimana kalau kita yang menjadi pemilik toko tersebut? Tentu saja kita harus belajar dari pengalaman tersebut di atas, karena kalau tidak, jangan harap konsumen kita akan menjadi pelanggan dari toko yang kita miliki tersebut.

Kalaulah posisi kita sebagai yang memberikan pelayanan; apakah sebagai pedagang, penjual jasa, sopir, atau staf kantor sekalipun. Bagaimanapun kondisi kita, apakah lagi kesal, marah, banyak masalah di rumah tangga atau masalah apapun, yang namanya konsumen tetap harus kita anggap sebagai "raja", walaupun mungkin si konsumen itu sikapnya kurang baik terhadap kita.

Kenapa? Karena sepulangnya konsumen dari tempat dimana kita memberikan pelayanan, maka mereka akan membawa image atau citra dari tempat kita tersebut.. ya..seperti di atas itulah contohnya.

Jadi, peliharalah konsumen dengan tempat yang rapih, bersih, memadai, serta dengan sambutan, senyuman, pelayanan, penghargaan, penghormatan, serta keramah-tamahan, dan sebagainya. Jangan lupa juga dengan kualitas barang atau jasa yang kita jual, harus-benar benar kita jaga. Sehingga konsumen akan betah lama-lama untuk berada di tempat usaha atau kantor kita, dan jika dia memerlukan sesuatu, kebetulan yang dia perlukan itu ada di tempat kita, maka dia akan selalu kembali sebagai pelanggan atau konsumen tetap bagi kita.

Memelihara konsumen... adalah kewajiban, dan efek positipnya otomatis akan kembali pada kita juga sebagai pemilik usaha atau penyedia layanan. Citra yang kita miliki akan semakin bagus dari hari ke hari, konsumen dan pelanggan akan semakin bertambah banyak, dan usaha yang kita kelola pun akan bertambah maju dan berhasil.

Eh..terkadang konsumen lebih memilih datang ke tempat yang memberikan harga lebih mahal dari yang lain, tapi pelayanan lebih memuaskan.

Belajarlah kepada perusahaan besar semacam Amazon, dan sebagainya. Yang mana jika terjadi kerusakan barang akibat kesalahan pihak pabrik, toko, atau kerusakan di perjalanan sewaktu barang dipaketkan, mereka akan benar-benar meminta maaf dan segera mengganti barang-barang yang rusak yang dipesan konsumen dengan barang baru yang lebih baik. Dan bila perlu mereka mengganti rugi akibat yang ditimbulkan dari kerusakan tersebut, atau mengganti rugi akibat dari kelambatan karena rusaknya barang tersebut. Mereka benar-benar menjaga dan memelihara konsumennya, mereka benar-benar menjaga dan memelihara keberlangsungan usahanya.

Sudahkah anda memelihara konsumen?


Catatan: Permohonan maaf dari saya kepada orang-orang yang mungkin kecewa dengan cara dan pelayanan saya yang mungkin kurang baik, dan mohon dido'akan semoga setiap pelayanan yang saya lakukan bisa benar-benar berkenan di hati para pelanggan.

Terima kasih saya ucapkan kepada pihak-pihak yang telah memberikan pelayanan kepada saya sebagai konsumen.

Terima kasih pada pihak GRAPARI Telkomsel, walaupun sewaktu pendaftaran Kartu Hallo yang saya gunakan untuk akses internet unlimited sekarang cukup banyak syarat-syaratnya, tapi keramah-tamahan dari akang-akang yang tampan dan teteh-teteh yang cantik sewaktu saya dan isteri datang ke GRAPARI, membuat saya betah untuk terus berlangganan. Tapi entahlah.. kalau ada pihak lain yang memberikan harga lebih murah serta pelayanan yang lebih memuaskan, mungkin saya dan isteri akan beralih... he..he..he... (seriusss nihhh..)

0 komentar:

About This Blog

About This Blog

  © Blogger template Columnus by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP